Rabu, 07 November 2012

Cara Memperoleh Aktiva Tetap

Cara – Cara Perolehan Aktiva Tetap

Aktiva tetap dapat diperoleh dengan berbagai cara, dimana masing – masing cara perolehan akan mempengaruhi penentuan harga perolehan berikut ini akan dibahas tetang harga perolehan :
Pembelian Tunai
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian tunai dicatat dalam buku – buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan
Pembelian secara gabungan
Harga perolehan dari setiap aktiva yang diperoleh secara gabungan ditentukan dengan mengalokasikan harga gabungan tersebut berdasarkan perbandingan nilai wajar setiap aktiva yang bersangkutan
* Perolehan Melalui Pertukaran
Ditukar dengan Surat – surat Berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau Obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saha atau obligasi yang digunakan sebagai penukar
Ditukar dengan aktiva tetap yang lain
Banyak pembelian aktiva tetap dilakukan dengan cara tukar – menukar atau sering disebut “tukar tambah”. Dimana aktiva lama digunakan untuk membayar harga aktiva baru ada dua jenis pertukaran yaitu :
  1. Pertukaran aktiva tetap yang tidak sejenis
  2. Pertukaran aktiva tetap yang sejenis

Kamis, 25 Oktober 2012

Pengertian Penyusutan

PENYUSUTAN


1. Pengertian penyusutan
Di samping pengeluaran dalam masa penggunaannya, masalah penyusutan merupakan masalah yang penting selama masa penggunaan aktiva tetap.

Yang dimaksud dengan penyusutan menurut Akuntansi Perpajakan terapan adalah sebagai berikut :

“Proses alokasi sebagian  harga perolehan aktiva menjadi biaya (costallocation), sehingga biaya tersebut mengurangi laba usaha” (Prabowo, Yusdianto, Op.cit, Hal 22)

Pengertian penyusutan ini tidak sama seperti pengertian dalam ekonomi perusahaan yang menekankan bahwa penyusutan itu merupakan cadangan untuk pembelian aktiva tetap baru setelah aktiva tetap yang lama tidak dipakai lagi.

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Nomor 17 paragraf 2 tentang Akuntansi Penyusutan  menyatakan bahwa:

“Penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi, penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan kependapatan baik secara langsung maupun tidak langsung”. (Ikatan Akuntan Indonesia, Op.cit, No 17 Paragraf 2)

Pengakuan Aktiva Tetap


Pengakuan Aktiva Tetap


Perusahaan harus segera mengakui setiap aktiva yang dimiliki dan mengelompokkannya sebagai aktiva tetap, apabila aktiva yang dimaksud memenuhi pengertian dan memiliki sifat-sifat sebagai aktiva tetap. Mengenai pengakuan aktiva tetap ini, Ikatan Akuntan Indonesia memberikan pernyataan dalam PSAK Nomor 16 paragraf 06, yaitu: (Ikatan Akuntan Indonesia, op.cit., No 16 paragraf 6)

Suatu benda berwujud harus diakui sebagai suatu aktiva dan dikelompokkan sebagai aktiva tetap apabila:
  • Besar kemungkinan bahwa manfaat keekonomisan di masa yang akan datang yang berkaitan dengan aktiva tersebut akan mengalir dalam perusahaan; untuk dapat menilai apakah manfaat keekonomisan di masa yang akan datang  tersebut akan mengalir ke dalam perusahaan maka harus di nilai tingkat kepastian terjadinya aliran manfaat keekonomisan tersebut, yang juga memerlukan suatu kepastian bahwa perusahaan akan menerima imbalan dan menerima resiko terkait.
  • Biaya perolehan aktiva dapat di ukur secara handal; sedangkan kriteria kedua  mengarah kepada bukti-bukti yang diperlukan untuk mendukungnya.

Dalam kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan ditekankan pula masalah pengendalian manfaat yang diharapkan dari suatu aktiva. Agar aktiva yang digunakan dapat memberikan manfaat yang optimal terhadap kegiatan operasi perusahaan.

Dengan demikian satu hal yang penting yang berkaitan pula dengan pengakuan suatu aktiva adalah perusahaan memiliki kendali atas manfaat yang diharapkan dari aktiva tersebut.


Penggolongan Aktiva Tetap
Aktiva tetap dikelompokkan karena memiliki sifat yang berbeda dengan aktiva lainnya. Kriteria aktiva tetap terdiri dari berbagai jenis barang maka dilakukan penggelompokkan lebih lanjut atas aktiva-aktiva tersebut. Pengelompokkan itu tergantung pada kebijaksanaan akuntansi perusahaan masing-masing karena umumnya semakin banyak aktiva tetap yang dimiliki oleh perusahaan maka semakin banyak pula kelompoknya.

Aktiva tetap yang dimiliki perusahaan terdiri dari berbagai jenis dan bentuk, tergantung pada sifat dan bidang usaha yang diterjuni perusahaan tersebut. Aktiva tetap sering merupakan suatu bagian utama dari aktiva perusahaan, karenanya signifikan dalam penyajian posisi keuangan. Nilai yang relatif  besar serta jenis dan bentuk yang beragam dari aktiva tetap menyebabkan peusahaan harus hati-hati dalam menggolongkannya.

Dari macam-macam aktiva tetap, untuk tujuan akuntansi dilakukan penggolongan sebagai berikut:
  • Aktiva tetap yang umumnya tidak terbatas seperti tanah untuk letak perusahaan, pertanian dan peternakan.
  • Aktiva tetap yang umumnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya  dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya bangunan, mesin, alat-alat, mebel dan lain-lain.
  • Aktiva tetap yang umumnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis, misalnya sumber-sumber alam seperti hasil tambang dan lain-lain.

Menurut Sofyan Safri H aktiva tetap dapat dikelompokkan dalam berbagai sudut antara lain: (Sofyan Safri H, op.cit., Hal 22)

a. Sudut substansi, aktiva tetap dapat dibagi:
  1. Tangible Assets atau aktiva berwujud seperti lahan, mesin, gedung, dan peralatan.
  2. Intangible Assets atau aktiva yang tidak berwujud seperti Goodwill, Patent, Copyright, Hak Cipta, Franchise dan lain-lain.
b. Sudut disusutkan atau tidak:
  1. Depreciated Plant Assets yaitu aktiva tetap yang disusutkan seperti Building (Bangunan), Equipment (Peralatan), Machinary (Mesin), Inventaris,  Jalan dan lain-lain.
  2. Undepreciated Plant Assets yaitu aktiva yang tidak dapat disusutkan, seperti land (Tanah).
c. Berdasarkan Jenis
Aktiva tetap berdasarkan jenis dapat dibagi sebagai berikut:
  1. Lahan - Lahan adalah bidang tanah terhampar baik yang merupakan tempat bangunan maupun yang masih kosong. Dalam akuntansi apabila ada lahan yang didirikan bangunan diatasnya harus dipisahkan pencatatan dari lahan itu sendiri.
  2. Bangunan gedung - Gedung adalah bangunan yang berdiri di atas bumi ini baik di atas lahan/air. Pencatatannya harus terpisah dari lahan yang menjadi lokasi gedung.
  3. Mesin - Mesin termasuk peralatan-peralatan yang menjadi bagian dari mesin yang bersangkutan.
  4. Kendaraan - Semua jenis kendaraan seperti alat pengangkut, truk, grader, traktor, forklift, mobil, kendaraan bermotor dan lain-lain.
  5. Perabot - Dalam jenis ini termasuk perabotan kantor, perabot laboratorium, perabot pabrik yang merupakan isi dari suatu bangunan
  6. Inventaris - Peralatan yang dianggap merupakan alat-alat besar yang digunakan dalam perusahaan seperti inventaris kantor, inventaris pabrik, inventaris laboratorium, inventaris gudang dan lain-lain.
  7. Prasarana - Prasarana merupakan kebiasaan bahwa perusahaan membuat klasifikasi khusus prasarana seperti: jalan, jembatan, roil, pagar dan lain-lain.

Rabu, 24 Oktober 2012

Memakai Sandal Jepit ?

Memakai sendal jepit memang dipilih sebagian orang karena kepraktisannya. Sayangnya, para ahli menyimpulkan bahwa memakai sendal jepit dalam jangka panjang amat berisiko bagi kesehatan.

Sendal jepit dianggap berbahaya karena jari kaki tidak bisa terangkat dengan rileks, dan ini mengarah pada perubahan tekanan lebih besar pada pergelangan kaki dan tekanan vertikal yang lebih kecil di tumit.
Kerusakan pada kaki yang mengenakan sendal jepit lebih serius daripada sepatu hak tinggi. Para ahli memperingatkan bahwa sendal jepit dapat mengubah cara berjalan seseorang, sehingga ketika mengambil langkah, mereka memberikan tekanan pada bagian luar kakinya daripada tumitnya. Pada akhirnya menyebabkan kerusakan jangka panjang.

Sendal jepit kurang memberikan dukungan pada telapak kaki, sehingga dapat menyebabkan rasa sakit dan lengkungan tendon. Selain itu, ada juga risiko cidera serius dari tersandung.

Tak hanya itu, sebuah hasil tes juga menunjukkan bahwa sendal jepit merupakan sarang kuman. Sendal yang dipakai selama empat hari berturut-turut akan menjadi menjadi rumah bagi bakteri mematikan, seperti staphylococcus aureus, yang bersembunyi di karet sendal.

Jika Anda memiliki luka di sekitar kaki, maka bakteri bisa memasuki aliran darah. Bila tak segera ditangani, maka bisa menyebabkan kematian.

"Bakteri staphylococcus aureus dapat membuat sakit Anda cukup berat jika bakteri tersebut masuk kedalam luka dan ke dalam aliran darah Anda, dimana bakteri bisa menyerang organ internal Anda yang manapun. Jika Anda tidak mengobatinya dengan antibiotik, nyawa Anda akan terancam," papar ata Dennis Kinney, Ph.D., manajer laboratorium mikrobiologi di EMSL Analytical.

Sabtu, 13 Oktober 2012

Pengetian Aktiva tetap



AKTIVA TETAP


      A.    PENGERTIAN
Aktiva tetap adalah aktiva (kekayaan) yang dimiliki oleh perusahaan yang sifatnya permanen dan digunakan dalm kegiatan normal perusahaan untuk jangka panjang serta mempunyai nilai yang cukup material.

            Karakteristik aktiva tetap :
     1.      Digunakan dalam kegiatan normal perusahaan
     2.      Masa manfaatnya lebih dari satu tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan
                                                                             3.      Mempunyai nilai yang cukupmaterial

Aktiva tetap dibagi menjadi 2 yaitu :
1.      Aktiva Tetap Berwujud ( Tangible Fixed Assets )
2.      Aktiva Tetap Tak Berwujud ( Intangible Fixed Assets )
Biasanya aktiva tetap berwujud disebut aktiva tetap saja. Aktiva tetap yaitu aktiva yang mempunyai bentuk fisik. Sedangkan aktiva tetap tak berwujud yaitu suatu hak tertentu untuk jangka panjang yang tidak mempunyai bentuk fisik.
B.    HARGA PEROLEHAN
Harga perolehan aktiva tetap meliputi semua biaya yang dikeluarkan atau terjadi untuk mendapatkan aktiva tersebut sehingga siap untuk di pakai dalam kegiatan normal perusahaan.
Yang termasuk harga perolehan antara lain, harga beli aktiva yang bersangkutan ditambah biaya-biaya angkut, pemasangan, asuransi pengangkutan, percobaan, komisi, balik nama dan lain-lain.
Unsur-unsur yang dipertimbangkan dalam perhitungan harga perolehan aktiva tetap, mungkin saja berbeda antara jenis aktiva tetap yang satu dengan yang lainnya. Untuk lebih jelasnya, unsur harga perolehan suatu aktiva tetap dapat dilihat dalam uraian berikut ini.
·         ·  Tanah : Harga perolehan tanah meliputi harga beli tanah dari pemilik, biaya survei, biaya perantara atau komisi, biaya pematangan tanah, biaya balik nama di agraria/BPN.
·         ·  Gedung : Harga perolehan gedung meliputi biaya perencanaan oleh arsitek, IMB, asuransi selama pembangunan, bunga selama pembangunan atas uang pinjaman untuk pembiayaan gedung, dan semua pengeluaran lainnya yang dibutuhkan sehubungan pembangunan gedung, serta biaya kepemilikannya.
·         ·  Mesin : Harga perolehan mesin meliputi harga mesin menurut faktur pembelian, biaya-biaya angkut, PPN, bongkar dan angkut ke dalam pabrik, pasang dan stel mesin, dan percobaan mesin.
·         ·  Kendaraan : Harga perolehan kendaraan meliputi harga kendaraan menurut faktur pembelian, dan bea balik nama.
·         ·  Perbaikan Tanah : Perbaikan tanah merupakan sarana yang dibangun di atas tanah selain gedung, seperti jalan, parit, tempat parkir. Biaya perbaikan tanah (cost) bukan merupakan bagian dari biaya tanah, akan tetapi harus dicatat secara terpisah dengan menggunakan rekening perbaikan tanah dan sesuai dengan umur ekonomis/masa manfaatnya tanah juga harus disusutkan.
Cara memperoleh aktiva tetap antara lain yaitu :
a.     Membeli tunai
b.    Membeli secara kredit atau angsuran
c.     Pertukaran
d.    Membuat sendiri
e.     Diterima sebagai hadiah
 
 

Lingkungan Kami Copyright © 2010 | Designed by: Compartidisimo